Senin, 25 Juli 2011

Industri Republik Rakyat Cina

REPUBLIK RAKYAT CINA, seperti yang kita ketahui bersama, merupakan negara dengan jumlah penduduk yang terbesar di dunia sekaligus negara republik terluas ke-3 di dunia setelah Rusia & Canada. Dengan jumlah penduduk 1.330.141.295 jiwa (menurut IDB atau International Data Base), bukan berarti kesejahteraan masyarakatnya jadi terpuruk. Justru Cina merupakan negara ketiga terbesar jika diurutkan berdasarkan GDP (data tahun 2009), yaitu sebesar US$4.985 triliun. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, tentu akan angka produksi akan besar pula. Inilah yang menjadi keunggulan atau keunikan negara ini dibandingkan dengan Negara lain.

Industri dan pembangunan di Cina menyumbang sebesar 48% GDP. Jika dilihat dari banyaknya output dari industry, Cina menempati posisi kedua di dunia. Beberapa bidang industri utama Republik Rakyat Cina adalah pertambangan dan pemrosesan mineral; besi dan logam; batubara; mesin, persenjataan, tekstil dan pakaian jadi; minyak; semen, kimia, pupuk, pengolahan makanan, mobil dan alat transportasi lainnya termasuk mobil rel dan lokomotif, kapal, dan pesawat udara; produk konsumen termasuk alas kaki, mainan, dan elektronik, telekomunikasi dan teknologi informasi. (Wikipedia.org).

Waw, banyak sekali bukan? Perkembangan ekonomi Cina tampaknya tak akan terbendung untuk menjadi perekonomian terbesar di dunia dalam dua atau tiga dekade ke depan. Mengapa demikian? Cina sangat gencar mengekspor produk-produknya ke negara lain. Produk-produk Cina tidak hanya masuk ke negara-negara berkembang tapi juga mampu menembus negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa. Akibatnya, banyak industri di setiap negara yang khawatir pasar ekspornya akan berkurang. Harga produk yang murah dan jenis produk yang bervariasi serta dukungan penuh Pemerintah Cina membuat produk negara lain sangat sulit untuk bersaing. Ini yang menjadi salah satu kelebihan yang mendukung perkembangan perekonomian di Cina.
Namun, Cina sendiri menyadari bahwa perekonomian di negaranya belum tergolong maju meskipun besarnya angka GDP. Cina masih berada dalam tahapan berkembang dengan segudang permasalahan, seperti ketimpangan sosial, ketimpangan antardaerah, dan masih besarnya jumlah penduduk miskin. Keunggulan produk-produknya juga lebih ditentukan oleh harganya yang murah, belum pada kualitas, kandungan teknologi, dan kekhususan lain. Keunggulan harga murah ini juga semakin merosot karena semakin tingginya upah tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar